ACARA 1
PERHITUNGAN CURAH HUJAN WILAYAH
I.
Landasan Teori
Jumlah
curah hujan merupakan tebal air hujan yang jatuh di permukaan bumi dan
dinyatakan dalam satuan mm atau cm. Curah hujan yang jatuh di permukaan bumi
ini tidak selalu merata, tetapi kadang-kadang sangat deras, deras, normal, lemah, dan sangat
lemah. Tingkat kederasan curah hujan ini disebut derajat hujan. Masing-masing
derajat hujan akan menimbulkan afek pada tanah yang bermacam-macam.
Tebal curah hujan dapat diukur dengan alat penakar hujan
yang disebut raingauge. Alat penakar curah hujan ini ada yang otomatik dan non-otomatik.
Pada praktikum ini digunakan alat ukur curah hujan non-otomatik. Prinsip kerja
alat penakar curah hujan ini adalah menampung air hujan yang jatuh kedalam alat
ukur yang memiliki diameter tertentu dan selanjutnya diukur ketebalannnya.
Curah
hujan yang jatuh di suatu wilayah jarang sekali
merata. Apalagi pada suatu wilayah yang luas dan bergunung-gunung,
maka hujan merata hampir tidak pernah
terjadi, sehingga pengukuran curah hujan wilayah ini dengan menggunakan satu
stasiun pengamatan tidak sesuai, karena tidak dapat mewakili
curah hujan seluruh wilayah tersebut. Adapun faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap distribusi curah hujan wilayah adalah letak lintang, ketinggian
tempat, posisi dan luas wilayah, topografi, jarak dari pantai, asal angin, arah
angin, dan temperatur laut.
Sehubungan
dengan itu, untuk menentukan besarnya curah hujan wilayah harus diperhitungkan
dari beberapa titik pengamatan curah hujan. Prinsip dari perhitungan ini adalah
menghitung rata-rata dari data hasil pengukuran beberapa titik pengamatan tersebut. Ada tiga cara untuk
menghitung rata-rata curah hujan wilayah yaitu Rata-rata Aljabar, Polygon
Thiessen, dan Isohyet. Adapun rumus perhitungannya adalah:
a. Rata-rata Aljabar
P = 1/n (P1 + P2 + ... + Pn)
|
Keterangan :
P =
rata-rata curah hujan wilayah (mm)
P1,2,...,n = curah hujan pada stasiun 1, 2, ..., n (mm)
n = jumlah
stasiun pengukuran
b. Rata-rata Polygon Thiessen
A1P1 +A2P2 + ... + AnPn
P
= ----------------------------------
A1 + A2 + ... + An
|
Keterangan :
P = rata-rata curah hujan wilayah (mm)
P1, 2, ...,
n = curah hujan pada stasiun 1, 2, ... ,
n (mm)
A1, 2, ...,
n =
luas wilayah pengaruh setiap stasiun curah hujan (km2)
c. Rata-rata Isohiet
A1((P1+P2)/2) + A2((P2+P3)/2) + ...
+ An((Pn-1+Pn)/2)
P
=
--------------------------------------------------------------------
A1 +
A2 + ... + An
|
Keterangan :
P
= rata-rata curah hujan wilayah (mm)
P1, 2, ... , n =
curah hujan pada garis isohiet 1, 2, ... , n (mm)
A1, 2, ... , n =
luas wilayah pengaruh antara 2 garis kontur (km2)
2. Tujuan
Tujuan praktikum
pengukuran curah hujan ini adalah:
a)
Mengetahui tebal hujan sesaat di
beberapa tempat di kampus UM.
b)
Menganalisis perbedaan intensitas hujan
di beberapa tempat di kampus UM.
c)
Menghitung rata-rata curah hujan di
kampus UM.
d)
Menghitung volume air hujan yang jatuh
di kampus UM pada saat tertentu.
3. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan
dalam pengurukan curah hujan terdiri dari:
- manual raingauge
- tiang penyangga raingauge
- arloji
- alat tulis (buku catatan dan
pensil/bolpoint)
- Peta wilayah
- Penggaris
- Kertas grafik
- Kalkulator
4. Cara Kerja
Beberapa
prosedur kerja dalam pengukuran curah hujan adalah sebagai berikut:
(1) Ikuti ketentuan pemasangan alat penakar hujan yaitu:
Ø
Tempat pengukuran hujan harus terhindar
dari angin kencang
Ø
Alat penakar hujan harus
berjarak minimal 1 kali tinggi rintangan
seperti pohon, bangunan dan sebagainya.
Ø
Ketinggian alat (corong) antara
1-1,5 meter guna menghindari adanya pengaruh angin
Ø
Yakinkan bahwa alat telah aman dari
gangguan orang dan binatang.
Ø
Posisi alat tidak jauh dari tenaga
pengamat
Ø
Secara teknis peralatan dapat
dipertanggungjawabkan
(2)
Pasanglah alat penakar hujan sebelum terjadi hujan.
(3) Ukurlah
curah hujan sesaat di beberapa tempat/stasiun yang
ditetapkan dalam peta dengan menggunakan alat penakar hujan non-otomatik.
(4) Untuk
memperoleh data curah hujan pada suatu peristiwa hujan, amati/catat
arloji atau nyalakan stopwatch ketika hujan mulai jatuh dan matikan
setelah hujan berhenti. Selanjutnya catat lamanya terjadi hujan dan ukur
ketebalan hujan dengan gelas ukur dan selanjutnya dicatat.
(5) Masukkan data hasil pengukuran curah hujan setiap stasiun kedalam peta
wilayah yang tersedia.
(6) Hitunglah
rata-rata curah hujan wilayah dengan menggunakan tiga cara tersebut, dengan
mengikuti petunjuk berikut:
1) Untuk
menghitung rata-rata aljabar seperti
rumus di atas, anda tinggal menjumlahkan semua curah hujan yang diukur
dibagi dengan jumlah stasiun pengukuran.
2) Untuk menghitung rata-rata dengan Polygon Thiessen,
prosedurnya adalah:
Ø
Tarik garis hubung antar stasiun
terdekat selanjutnya tarik garis bagi
Ø
Garis bagi merupakan batas wilayah
pengaruh hujan setiap stasiun
Ø
Hitunglah luas wilayah pengaruh setiap
stasiun dengan sistem grid
Ø
Hitung rata-rata curah hujan wilayah
dengan mennggunakan rumus di atas
3) Untuk
menghitung rata-rata dengan Isohiet, prosedurnya adalah:
Ø
Setelah data hujan dimasukkan dalam
peta, buatlah garis isohietnya
Ø
Garis isohiet menghubungkan titik-titik
yang memiliki curah hujan sama
Ø
Hitunglah luas setiap wilayah yang
terletak antara 2 garis isohiet
Ø
Hitung rata-rata curah hujan wilayah
dengan menggunakan rumus di atas
(7) Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini.
5. Hasil Pengukuran dan Perhitungan
a. Hasil pengukuran
dimasukkan kedalam lembar pengamatan berikut ini:
Ø
Nama/Kel Pengamat :
Ø
N
I M :
Ø
Lokasi Pengamatan : Taman
Perpustakaan UM Pusat
Ø
Tanggal Pengamatan : 30
Januari 2015
Ø
Lama hujan : setengah
jam (30 menit)
Ø
Tebal hujan : mm
b. Hitunglah intensitas hujan di setiap titik pengamatan !
Tergolong dalam kategori hujan apa?
Analisislah mengapa intensitas hujan di lingkungan kampus UM berbeda!
c. Perhitungan Curah Hujan Wilayah
1)
Rata-rata curah hujan wilayah dengan
cara aljabar .............. mm
2)
Rata-rata curah hujan wilayah dengan
cara Polygon Thiessen .............. mm
3)
Rata-rata curah hujan wilayah dengan
cara Isohiet ............... mm
Dari data hasil perhitungan tersebut, bandingkan
nilai yang diperoleh dari ketiga
cara!
Mengapa perhitungan yang diperoleh
dari tiga cara hasilnya berbeda ?
d. Hitunglah total volume air hujan yang jatuh di
kampus UM saat itu!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar