Sabtu, 07 Maret 2015

Proyeksi Peta



I.                   Proyeksi Peta

II.                Tujuan
·         Mahasiswa mampu membuat proyeksi peta.

III.             Alat dan Bahan
·         Pensil
·         Penghapus
·         Penggaris
·         Busur derajat
·         Kertas millimeter block
·         Kertas kaltir
·         Peta dunia

IV.             Dasar Teori
Gambaran yang paling baik dan benar untuk menggambarkan/mewakili bumi kita ini (kalau bumi kita dianggap seperti bola atau betul-betul bulat) adalah dengan suatu globe yaitu model penyajian bumi dengan memperkecilkannya. Namun: Globe tidak dapat memenuhi syarat untuk maksud-maksud praktis, sebab tidak mudah dibawa ke mana-mana, secara praktis. Oleh karena itu perlu dilakukan cara mengubah dari model bumi yang berbentuk lengkung tersebut (bola) ke suatu penyajian pada bidang datar (peta).
Peta memenuhi syarat praktis: mudah dilipat dan dibawa ke mana-mana ke lapangan, atau mudah dikerjakan di meja gambar apabila kita ingin melakukan sesuatu atasnya. Dalam hal ini, maksud dan tujuan proyeksi peta adalah memikirkan cara-cara sistematis dan matematis, untuk memindahkan sifat-sifat bidang lengkung ke bidang datar, Sehingga tidak banyak kesalahan yang terjadi. Atau jika ada kesalahan, kesalahannya diperkecil semaksimal mungkin, dan dapat diketahui sifat kesalahannya.
Kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi akibat pemindahan itu adalah:
·         Kesalahan luas
·         Kesalahan jarak
·         Kesalahan bentuk dan arah

1.      Kesalahan-kesalahan tersebut pasti terjadi, terutama apabila daerah yang dipindahkan tersebut sangat luas, karena pengaruh lengkung bumi akan dijumpai
2.      Batas daerah lengkungan yang berpengaruh adalah minimal seluas 50 km x 50 km.
3.      Daerah seluas < 50 km x 50 km dianggap pengaruh lengkung belum ada.
Selain itu, dalam sistem penyajian bumi, yang dianggap berbentuk suatu pola (sphere), terdapat pula pemberian paralel dan meredian (Gratice). Pada prinsipnya pemindahan bentuk bola ke bidang datar ini dilakukan melalui pemindahan sistem paraLel dan meredian (atau graticule) dari globe ke bidang datar (bidang peta)

Bentuk Bumi
Bumi kita mempunyai sifat sphericity, artinya mempunyai sifat seperti bola (sphere).
Bukti-bukti bahwa bumi kita ini berbentuk bulat:
1.      Kapal yang berlayar menjauhi pelabuhan semakin jauh semakin kelihatan layarnya saja dan nampak semakin tenggelam.
2.      Pesawat terbang jarak jauh untuk menuju satu tempat di benua lain bisa mengambil dua arah berlawanan.
3.      Saat gerhana bulan kelihatan bayangan bumi di bulan, bentuknya bulat.

Pemikiran tentang bentuk bumi
·         500 th SM, baru dikemukakan bahwa bumi itu bulat
·         200 th SM, pengukuran geometri bumi oleh Erathosthenes
·         100 th SM, pengukuran posidenius
·         200 thSM, baru diterima bumi itu bulat


Jarak lengkung bumi antara Syene-Alexandria = 5000 stadia, 1 stadia = 185 m Jarak lengkung ini, menurut juring lingkaran, pusat P = 7°12’ (atau 1/50 kali sudut keliling lingkaran). Dapat dihitung keliling bumi adalah: 50 x 5000 stadia = 250.000 stadia = 250.000 x 185 m = 46.250 km atau 26.660 mil. Jika dibandingkan dengan pengukuran sekarang (± 40.000 km), Erathosthenes 15% lebih besar.




Pemikiran Bentuk Bumi
Gambaran tentang bentuk bumi (shape of the earth) sebetulnya unik dan hanya dapat dideskripsikan sebagai suatu GEOID, artinya seperti bumi. Bentuk geoid ini dibayangkan sebagai bentuk permukaan air laut rata-rata yang dibayangkan pula menembus daratan. Permukaan air laut di sini merupakan permukaan Equipotensial, pengaruh potensi gravitasi di mana-mana sama. Geoid dapat diaggap sebagai bola karena perbedaannya kecil (20-30 meter) Tetapi karena pengaruh rotasi bumi, bentuk bola bumi mengalami pemampatan pada kutub dan pelonjongan pada bagian ekuator, sehingga bentuk geoid ini menjadi bentuk ellips disebut Ellipsoid atau Spheroid.


Beberapa unsur penting pada globe dan proyeksi peta:
·         Lingkaran besar (great circle)
·         Orthodrome dan Rhumbline (loxodrome)
·         Paralel dan meredian
·         Longitude dan latitude
·         Meredian utama (prime meredian/meredian greewich)
·         Ekuator dan sumbu bumi

Lingkaran Besar (Great Circle)
Jika suatu bola dibagi dua oleh suatu bidang datar yang melalui pusatnya (pusat kota), maka perpotongan antara bidang datar tersebut dan bola adalah berupa suatu lingkaran besar (great circle). Lingkaran ini merupakan lingkaran terbesar yang dapat kita gambar pada suatu bola. Lingkaran-lingkaran lain yang dihasilkan oleh perpotongan antara bidang datar dan bola, tetapi tidak melalui pusat bola, merupakan lingkaran-lingkaran kecil (small circles)
Sifat-sifat lingkaran besar
1.      Lingkaran besar merupakan lingkaran terbesar pada suatu bola
2.      Lingkaran besar dapat dihasilkan apabila ada bidang datar yang memotong bola, melalui pusat bola.
3.      Lingkaran besar jumlahnya tidak terbatas
4.      Melalui dua titik tertentu di permukaan bumi (bola), hanya dapat dibuat satu lingkaran besar saja. Titik ketiga agar dapat membentuk bidang datar adalah pusat bola
5.      Jarak pada busur suatu lingkaran besar adalah merupakan jarak yang terpendek, disebut Orthodrome

Meredian
Meredian adalah garis yang menghubungkan antara kutub utara dan kutub selatan bumi


Sifat-sifat Meredian
1.      Semua meredian merupakan separuh bagian lingkaran besar. Dan besarmya busur=180°
2.      Semua meredian mempunyai arah utara sebenarnya
3.      Jarak antar meredian, terbesar pada ekuator dan bertemu pada titik-titik kutub (utara dan selatan)
4.      Meredian jumlahnya tidak terbatas tetapi pada penyajiannya (peta) dpilih interval tertentu

Paralel (garis lintang)
Paralel adalah garis-garis sejajar dengan ekuator dan melintang arah Timur-Barat.


Sifat-sifat Garis Paralel
1.      Setiap paralel selalu sejajar satu sama lain, dan sejajar ekuator
2.      Setiap paralel mempunyai arah Timur-Barat
3.      Paralel-paralel memotong meredian-meredian dengan tegak lurus (sudut 90°) untuk setiap tempat kecuali di kedua kutub
4.      Semua paralel, merupakan lingkaran kecil, kecuali ekuator. Ekuator adalah suatu lingkaran besar yang lengkap.
5.      Paralel-paralel jumlahnya tidak terbatas. Pada penyajian di peta/globe paralel di gambar setiap interval tertentu.

Lokasi titik di permukaan bumi
Lokasi titik di permukaan bumi, mengikuti suatu sistem yang menggunakan panjang busur sepanjang meredian dan paralel, Longitude, besarnya meridian, Latitude, besarnya paralel. Ekuator digunakan sebagai dasar untuk menghitung panjang busur pada meredian ke arah utara atau ke selatan, untuk menentukkan koordinat titik yang diingi.
Meredian utama (prime meredian), sebagai dasar untuk menghitung panjang pada suatu paralel, ke arah Timur atau Barat sampai ke titik yang dituju, meredian yang melalui Greenwich di London. Longitude (tandanya τ), suatu tempat dapat didefinisikan sebagai panjangnya busur pada paralel tempat itu yang diukur dalam derajat, antara tempat itu dengan meredian utama.
Sifat-sifat Longitude
1.      Longitude suatu titik pada permukaan bumi/globe diukur ke arah Timur atau ke Barat dimulai dari Meredian Utama (Meredian 0°)
2.      Longitude mempunyai besaran dari: 0-180° ke Barat (Hemesphere Barat) 0-180° ke Timur (Hemesphere Timur)
3.      Jika hanya longitude (τ) yang diberikan untuk suatu titik/tempat, kita tidak dapat menentukkan lokasi pasti titik tersebut, karena longitude tersebut berlaku untuk seluruh titik di suatu meridian
Oleh karena itu suatu meredian dapat didefinisikan sebagai: garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai longitude yang sama.
Contoh: meredian (garis bujur 10° BT, setiap titik pada meredian tersebut mempunyai longitude 10° (τ=10°).
Panjang riil (nyata), dalam kilometer atau satuan panjang lainnya 1 (satu) derajat longitude (1° of longitude) tergantung pada paralel mana derajat longitude itu diukur.
Di Ekuator jarak 1° longitude ini terbesar (111,322 km)
Di kutub jarak 1° longitude, 0 km (mendekati 0 km)

Latitude (besarnya paralel)
Latitude (ϕ) suatu tempat dapat didefinisikan sebagai besarnya busur yang diukur dalam derajat, pada suatu meredian antar tempat itu dengan ekuator
Sifat-sifat Latitude (besarnya paralel)
Latitude diukur ke arah kutub utar atau ke arah kutub selatan dimulai dari ekuator Latitude mempunyai besaran dari:
1.      0-90° ke Utara (Hemisphere Utara)
2.      0-90° ke Selatan (Hemisphere Selatan)
Suatu paralel (garis lintang) dapat didefenisikan sebagai garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai latitude sama
Contoh: paralel 10°, pada setiap titik paralel tersebut mempunyai latitude = 10°
Panjang nyata dalam satua jarak misalnya kilometer, pemampatan (ellipsoid) 1° latitide dekat ekuator, sedikit lebih pendek dari 1° latitude dekat kutub. Contoh:
1.      1° latitude dekat ekuator = 110,569 km
2.      1° latitude dekat kutub = 111,700 km

Penentuan lokasi titik di permukaan bumi
Lokasi titik yang menggunakan longitude (τ) dan latitude (ϕ) disebut koordinat bola bumi (spherical coordinate) dan ini disebut lokasi astronomis atau juga lokasi absolut, yang umum disebut juga lokasi geografis/koordinat geografis. Suatu tempat di permukaan bumi akan ditetapkan secara pasti kalau longitude dan latitudenya diketahui.
Contoh: misalnya koordinat P (92° BT, 29° LU)

Loxodrome atau Rhumbline
Garis loxodrome atau Rhumbline antara titik P1 dan P2 adalah garis (kurva) yang memotong meredian dengan azimuth (α) yang konstan. Orthodrome dan Loxodrome, keduanya merupakan unsur-unsur penting yang sangat diperlukan oleh navigasi, terutama dalam menentukkan jarak terpendek atau mengukur arah kapal pada suatu peta.

V.                Cara Kerja
·         Mempersiapkan alat tulis, kertas millimeter, kertas kaltir dan peta dunia.
·         Menggambar proyeksi kerucut, Silinder normal pada kertas milimeter block.
·         Menggambar proyeksi silinder normal pada kertas kartir.

VI.             Hasil Praktikum
·         Proyeksi Kerucut (terlampir)
·         Proyeksi Silinder normal (terlampir)
·         Proyeksi Silinder normal kertas kaltir (terlampir)
·         Proyeksi azimuthal (gnomonis)

VII.          Pembahasan
      
VIII.       Kesimpulan

IX.             Daftar Pustaka
Modul Pratikum Kartografi Dasar 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar