I.
Proyeksi Peta
II.
Tujuan
·
Mahasiswa
mampu membuat proyeksi peta.
III.
Alat dan Bahan
·
Pensil
·
Penghapus
·
Penggaris
·
Busur
derajat
·
Kertas
millimeter block
·
Kertas
kaltir
·
Peta
dunia
IV.
Dasar Teori
Gambaran yang
paling baik dan benar untuk menggambarkan/mewakili bumi kita ini (kalau bumi
kita dianggap seperti bola atau betul-betul bulat) adalah dengan suatu globe
yaitu model penyajian bumi dengan memperkecilkannya. Namun: Globe tidak dapat
memenuhi syarat untuk maksud-maksud praktis, sebab tidak mudah dibawa ke
mana-mana, secara praktis. Oleh karena itu perlu dilakukan cara mengubah dari
model bumi yang berbentuk lengkung tersebut (bola) ke suatu penyajian pada
bidang datar (peta).
Peta memenuhi
syarat praktis: mudah dilipat dan dibawa ke mana-mana ke lapangan, atau mudah dikerjakan
di meja gambar apabila kita ingin melakukan sesuatu atasnya. Dalam hal ini,
maksud dan tujuan proyeksi peta adalah memikirkan cara-cara sistematis dan
matematis, untuk memindahkan sifat-sifat bidang lengkung ke bidang datar,
Sehingga tidak banyak kesalahan yang terjadi. Atau jika ada kesalahan,
kesalahannya diperkecil semaksimal mungkin, dan dapat diketahui sifat
kesalahannya.
Kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi
akibat pemindahan itu adalah:
·
Kesalahan
luas
·
Kesalahan
jarak
·
Kesalahan
bentuk dan arah
1.
Kesalahan-kesalahan
tersebut pasti terjadi, terutama apabila daerah yang dipindahkan tersebut
sangat luas, karena pengaruh lengkung bumi akan dijumpai
2.
Batas
daerah lengkungan yang berpengaruh adalah minimal seluas 50 km x 50 km.
3.
Daerah
seluas < 50 km x 50 km dianggap pengaruh lengkung belum ada.
Selain
itu, dalam sistem penyajian bumi, yang dianggap berbentuk suatu pola (sphere),
terdapat pula pemberian paralel dan meredian (Gratice). Pada prinsipnya
pemindahan bentuk bola ke bidang datar ini dilakukan melalui pemindahan sistem
paraLel dan meredian (atau graticule) dari globe ke bidang datar (bidang peta)
Bentuk Bumi
Bumi kita
mempunyai sifat sphericity, artinya mempunyai sifat seperti bola (sphere).
Bukti-bukti
bahwa bumi kita ini berbentuk bulat:
1.
Kapal
yang berlayar menjauhi pelabuhan semakin jauh semakin kelihatan layarnya saja
dan nampak semakin tenggelam.
2.
Pesawat
terbang jarak jauh untuk menuju satu tempat di benua lain bisa mengambil dua
arah berlawanan.
3.
Saat
gerhana bulan kelihatan bayangan bumi di bulan, bentuknya bulat.
Pemikiran
tentang bentuk bumi
·
500
th SM, baru dikemukakan bahwa bumi itu bulat
·
200
th SM, pengukuran geometri bumi oleh Erathosthenes
·
100
th SM, pengukuran posidenius
·
200
thSM, baru diterima bumi itu bulat
Jarak lengkung
bumi antara Syene-Alexandria = 5000 stadia, 1 stadia = 185 m Jarak lengkung
ini, menurut juring lingkaran, pusat P = 7°12’ (atau 1/50 kali sudut keliling
lingkaran). Dapat dihitung keliling bumi adalah: 50 x 5000 stadia = 250.000
stadia = 250.000 x 185 m = 46.250 km atau 26.660 mil. Jika dibandingkan dengan
pengukuran sekarang (± 40.000 km), Erathosthenes 15% lebih besar.
Pemikiran Bentuk
Bumi
Gambaran
tentang bentuk bumi (shape of the earth) sebetulnya unik dan hanya dapat
dideskripsikan sebagai suatu GEOID, artinya seperti bumi. Bentuk geoid ini
dibayangkan sebagai bentuk permukaan air laut rata-rata yang dibayangkan pula
menembus daratan. Permukaan air laut di sini merupakan permukaan Equipotensial,
pengaruh potensi gravitasi di mana-mana sama. Geoid dapat diaggap sebagai bola
karena perbedaannya kecil (20-30 meter) Tetapi karena pengaruh rotasi bumi,
bentuk bola bumi mengalami pemampatan pada kutub dan pelonjongan pada bagian
ekuator, sehingga bentuk geoid ini menjadi bentuk ellips disebut Ellipsoid atau
Spheroid.
Beberapa unsur
penting pada globe dan proyeksi peta:
·
Lingkaran
besar (great circle)
·
Orthodrome
dan Rhumbline (loxodrome)
·
Paralel
dan meredian
·
Longitude
dan latitude
·
Meredian
utama (prime meredian/meredian greewich)
·
Ekuator
dan sumbu bumi
Lingkaran Besar
(Great Circle)
Jika
suatu bola dibagi dua oleh suatu bidang datar yang melalui pusatnya (pusat
kota), maka perpotongan antara bidang datar tersebut dan bola adalah berupa
suatu lingkaran besar (great circle). Lingkaran ini merupakan lingkaran
terbesar yang dapat kita gambar pada suatu bola. Lingkaran-lingkaran lain yang
dihasilkan oleh perpotongan antara bidang datar dan bola, tetapi tidak melalui
pusat bola, merupakan lingkaran-lingkaran kecil (small circles)
Sifat-sifat
lingkaran besar
1.
Lingkaran
besar merupakan lingkaran terbesar pada suatu bola
2.
Lingkaran
besar dapat dihasilkan apabila ada bidang datar yang memotong bola, melalui
pusat bola.
3.
Lingkaran
besar jumlahnya tidak terbatas
4.
Melalui
dua titik tertentu di permukaan bumi (bola), hanya dapat dibuat satu lingkaran
besar saja. Titik ketiga agar dapat membentuk bidang datar adalah pusat bola
5.
Jarak
pada busur suatu lingkaran besar adalah merupakan jarak yang terpendek, disebut
Orthodrome
Meredian
Meredian adalah
garis yang menghubungkan antara kutub utara dan kutub selatan bumi
Sifat-sifat
Meredian
1.
Semua
meredian merupakan separuh bagian lingkaran besar. Dan besarmya busur=180°
2.
Semua
meredian mempunyai arah utara sebenarnya
3.
Jarak
antar meredian, terbesar pada ekuator dan bertemu pada titik-titik kutub (utara
dan selatan)
4.
Meredian
jumlahnya tidak terbatas tetapi pada penyajiannya (peta) dpilih interval
tertentu
Paralel (garis
lintang)
Paralel adalah
garis-garis sejajar dengan ekuator dan melintang arah Timur-Barat.
Sifat-sifat
Garis Paralel
1.
Setiap
paralel selalu sejajar satu sama lain, dan sejajar ekuator
2.
Setiap
paralel mempunyai arah Timur-Barat
3.
Paralel-paralel
memotong meredian-meredian dengan tegak lurus (sudut 90°) untuk setiap tempat
kecuali di kedua kutub
4.
Semua
paralel, merupakan lingkaran kecil, kecuali ekuator. Ekuator adalah suatu
lingkaran besar yang lengkap.
5.
Paralel-paralel
jumlahnya tidak terbatas. Pada penyajian di peta/globe paralel di gambar setiap
interval tertentu.
Lokasi titik di
permukaan bumi
Lokasi
titik di permukaan bumi, mengikuti suatu sistem yang menggunakan panjang busur
sepanjang meredian dan paralel, Longitude, besarnya meridian, Latitude,
besarnya paralel. Ekuator digunakan sebagai dasar untuk menghitung panjang
busur pada meredian ke arah utara atau ke selatan, untuk menentukkan koordinat
titik yang diingi.
Meredian
utama (prime meredian), sebagai dasar untuk menghitung panjang pada suatu
paralel, ke arah Timur atau Barat sampai ke titik yang dituju, meredian yang
melalui Greenwich di London. Longitude (tandanya τ), suatu tempat dapat
didefinisikan sebagai panjangnya busur pada paralel tempat itu yang diukur
dalam derajat, antara tempat itu dengan meredian utama.
Sifat-sifat
Longitude
1.
Longitude
suatu titik pada permukaan bumi/globe diukur ke arah Timur atau ke Barat
dimulai dari Meredian Utama (Meredian 0°)
2.
Longitude
mempunyai besaran dari: 0-180° ke Barat (Hemesphere Barat) 0-180° ke Timur
(Hemesphere Timur)
3.
Jika
hanya longitude (τ) yang diberikan untuk suatu titik/tempat, kita tidak dapat menentukkan
lokasi pasti titik tersebut, karena longitude tersebut berlaku untuk seluruh
titik di suatu meridian
Oleh
karena itu suatu meredian dapat didefinisikan sebagai: garis yang menghubungkan
titik-titik yang mempunyai longitude yang sama.
Contoh: meredian
(garis bujur 10° BT, setiap titik pada meredian tersebut mempunyai longitude
10° (τ=10°).
Panjang riil
(nyata), dalam kilometer atau satuan panjang lainnya 1 (satu) derajat longitude
(1° of longitude) tergantung pada paralel mana derajat longitude itu diukur.
Di Ekuator jarak
1° longitude ini terbesar (111,322 km)
Di kutub jarak
1° longitude, 0 km (mendekati 0 km)
Latitude
(besarnya paralel)
Latitude
(ϕ) suatu tempat dapat didefinisikan sebagai besarnya busur yang diukur dalam
derajat, pada suatu meredian antar tempat itu dengan ekuator
Sifat-sifat
Latitude (besarnya paralel)
Latitude diukur
ke arah kutub utar atau ke arah kutub selatan dimulai dari ekuator Latitude mempunyai
besaran dari:
1.
0-90°
ke Utara (Hemisphere Utara)
2.
0-90°
ke Selatan (Hemisphere Selatan)
Suatu
paralel (garis lintang) dapat didefenisikan sebagai garis yang menghubungkan
tempat-tempat yang mempunyai latitude sama
Contoh: paralel
10°, pada setiap titik paralel tersebut mempunyai latitude = 10°
Panjang
nyata dalam satua jarak misalnya kilometer, pemampatan (ellipsoid) 1° latitide
dekat ekuator, sedikit lebih pendek dari 1° latitude dekat kutub. Contoh:
1.
1°
latitude dekat ekuator = 110,569 km
2.
1°
latitude dekat kutub = 111,700 km
Penentuan lokasi
titik di permukaan bumi
Lokasi
titik yang menggunakan longitude (τ) dan latitude (ϕ) disebut koordinat bola
bumi (spherical coordinate) dan ini disebut lokasi astronomis atau juga lokasi
absolut, yang umum disebut juga lokasi geografis/koordinat geografis. Suatu
tempat di permukaan bumi akan ditetapkan secara pasti kalau longitude dan
latitudenya diketahui.
Contoh: misalnya
koordinat P (92° BT, 29° LU)
Loxodrome atau
Rhumbline
Garis loxodrome
atau Rhumbline antara titik P1 dan P2 adalah garis (kurva) yang memotong
meredian dengan azimuth (α) yang konstan. Orthodrome dan Loxodrome, keduanya
merupakan unsur-unsur penting yang sangat diperlukan oleh navigasi, terutama
dalam menentukkan jarak terpendek atau mengukur arah kapal pada suatu peta.
V.
Cara Kerja
·
Mempersiapkan
alat tulis, kertas millimeter, kertas kaltir dan peta dunia.
·
Menggambar
proyeksi kerucut, Silinder normal pada kertas milimeter block.
·
Menggambar
proyeksi silinder normal pada kertas kartir.
VI.
Hasil Praktikum
·
Proyeksi
Kerucut (terlampir)
·
Proyeksi
Silinder normal (terlampir)
·
Proyeksi
Silinder normal kertas kaltir (terlampir)
·
Proyeksi
azimuthal (gnomonis)
VII.
Pembahasan
VIII.
Kesimpulan
IX.
Daftar Pustaka
Modul Pratikum Kartografi Dasar 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar