Minggu, 24 April 2016

Representasi relief



I.                   Representasi Relief

II.                Tujuan
·         Mampu menggambarkan bentuk relief dengan metode garis kontur dan menyajikan kesan tiga dimensinya dengan teknik hill shading, layer shading, dan blok diagram.

III.             Alat dan Bahan        
·         Guide map
·         Alat tulis dan gambar
·         Kertas kalkir
·         Drawing pen
·         Sablon huruf
·         Kertas millimeter

IV.             Dasar Teori
Relief ialah suatu konfigurasi nyata dari permukaan bumi, yaitu perbedaan-perbedaan dalam ketinggian dan kemiringan permukaan bumi. Relief direpresentasikan dengan cara membuat garis yang menghubungkan titik-titk yang ada di permukaan bumi yang memounyai ketinggian sma (garis tersebut disebut garis kontur). Dan cara demikian disebut Contouring. Pembuatan garis kontur pada prinsipnya dilakukan secara logika yaitu dengan cara interpolasi terhadap titik hasil pengukuran di lapangan (karena tidak mungkin semua titik di lapangan kita lakukan pengukuran langsung ketinggiannya). Interval kontur adalah jarak vertikal antara dua garis ketinggian yang ditentukan berdasarkan skalanya.
Rumus interval kontur: 1/2000 x skala peta
Kontur biasanya digambarkan dalam bentuk garis-garis utuh yang kontinyu (biasanya berwarna coklat/orange). Setiap kontur keempat atau kelima (tergantung pada intervalnya) dibuatlah indeks, dan digambarkan dengan garis yang tebal. Kontur indeks dimaksudkan untuk membantu pembacaan kontur dan menghitung kontur untuk menentukkan tinggi. Angka ketinggian kontur diletakkan pada bagian kontur yang diputus dan diurutkan sedmikian rupa agar terbaca dengan kemiringan ke arah atas (lebih tinggi).

Sifat-sifat Garis Kontur
·         Garis-garis kontur saling melingkari satu sama lain dan tidak akan saling berpotongan
·         Garis kontur pada bukit atau cekungan membentuk garis-garis kontur yang menutup-melingkar
·         Menjorok ke arah hulu jika melewati sungai
·         Tidak tergambar jika melewati bangunan
·         Pada daerah yang sangat curam, garis kontur lebih rapat dan pada daerah yang landai, garis kontur lebih jarang
·         Pada daerah yang sangat curam, garis-garis kontur membentuk satu garis.
·         Garis kontur pada lembah yang sempit membentuk huruf V yang menghadap ke bagian yang lebih rendah, dan garis kontur pada punggung bukit yang tajam membentuk huruf V yang menghadap ke bagian yang lebih tinggi.



·         Garis kontur harus menutup pada dirinya sendiri.
·         Dua garis kontur yang mempunyai ketinggian sama tidak dapat dilanjutkan menjadi satu garis kontur.

Interval dan Indeks Kontur

Skala Peta
Interval Kontur
Indeks Kontur
1:10.000
5 meter
25 meter
1:25.000
12,5 meter
50 meter
1:50.000
25 meter
100 meter
1:100.000
50 meter
200 meter
1:250.000
100 meter
500 meter

Jenis Interpolasi
·         Interpolasi linier
Cara interpolasi garis kontur menggunakan garis perhitungan pada garis
·         Interpolasi secara grafis
Membagi garis menggunakan garis lain dengan ukuran lebih mudah lalu digaris dengan menggunakan prinsip garis sejajar untuk mendapatkan garis yang sebanding


Kegunaan Garis Kontur
·         Mengetahui bentuk lereng
·         Mengetahui besarnya kemiringan lereng
·         Menunjukkan bentuk relief
Semakin rapat garis kontur, maka bentuk lereng di daerah tersebut menunjukkan bentuk lereng yang terjal dan curam atau sebaliknya.


Kesan 3 Dimensi
Untuk mengesankan 3 dimensi dalam representasi relief, maka dipakai teknik:
·         Hill shading (memberi bayangan pada suatu gambaran relief pada garis kontur
·         Layer shading (menggunakan prinsip skala warna untuk mencerminkan ketinggian.



V.                Cara Kerja
·         Menggambarkan garis kontur dari guide map yang berisi sebaran titik-titk hasil pengukuran di lapangan dengan cara logical contouring dengan menggunakan interpolasi linier. Interval contour=12.5.
·         Menggambarkan kesan tiga dimensi dengan cara hill shading, layer shading, dan blok diagram pada kertas HVS dan blok diagram digambarkan pada kertas kalkir.
·         Memberi pembahasan.


VI.             Hasil Praktikum
·         Proyeksi 3D kertas millimeter (terlampir)
·         Hasil 3D kertas kalkir dengan pensil (terlampir)
·         Hasil 3D kertas kalkir dengan drawing pen (terlampir)

VII.          Pembahasan


VIII.       Kesimpulan

IX.             Daftar Pustaka
Modul Pratikum Kartografi Dasar 2014.

X.                Lampiran

1 komentar: